Salah Kaprah Ngomongin Feminis
Seringkali saya mendengar beberapa komentar tentang feminis dan narasinya cenderung salah kaprah. Berikut beberapa narasi salah kaprah dan faktanya.
- Feminis pembenci laki-laki
Fakta: Feminis tidak membenci laki-laki, tapi menentang ketidakadilan akibat ideologi patriarki yang meminggirkan perempuan maupun kelompok marginal lainnya. Feminis juga bekerja sama dengan laki-laki (pelibatan laki-laki) untuk mencegah kekerasan dan ketimpangan.
2. Feminis tidak menikah
Fakta: banyak juga kok feminis yang menikah dan punya anak. Tidak bisa membuat segalanya menjadi hitam putih. Bagaimanapun, keputusan seseorang terhadap hidupnya seperti menikah dan punya anak adalah hak penuh individu.
3. Feminis asalnya dari barat
Perempuan Indonesia sejak dulu telah memperjuangkan hak-hak perempuan. Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928 bahkan sudah membahas tentang persoalan kawin anak dan pendidikan perempuan.
4. Feminis bahas tubuh melulu
Spektrum feminisme itu luas. Ada yang membahas tentang hak Pendidikan dan politik, radikalisme (pembahas tentang tubuh perempuan), hak buruh, psike perempuan, eksistensi perempuan, perempuan dalam media, multikulturalisme, perempuan dan lingkungan, dan sebagainya.
5. Feminisme tidak sejalan dengan ajaran agama
Cita-cita feminisme adalah terwujudnya keadilan dan kemaslahatan manusia. Cita-cita ini sejalan dengan ajaran agama yang membawa rahmat dan maslahat bagi manusia bahkan alam raya. Dalam Islam misalnya, beberapa ayat Alquran menentang kekerasan dan mengajak manusia untuk memperlakukan sesama manusia penuh dengan kasih sayang. Sudah ada ulama perempuan yang memiliki perspektif Islam adil gender untuk merespon berbagai permasalahan di masyarakat.
(Andi Nur Faizah)