Jangan
Apakah saya harus meminta maaf untuk seonggok kebahagiaan saya?
Atau saya harus merasa bersalah karena mampu tersenyum di waktu tidur?
Percayalah, saya menunggu sebuah masa meski nyatanya hidup sudah berbeda
Dengan semua fakta yang semoga bisa diputar mundur
Tunggu sebentar, anda siapa?
Apa tujuan anda mengritisi kehidupan dan seisinya?
Apa hak anda berlutut untuk dicabut nyawanya?
Apa kesakitan itu seperti luka dengan air garam yang selalu siap menyiram?
Atau nyatanya hanya anda yang selalu ketakutan meski dalam diam?
Puan, Tuan
Lihatlah alunan kami
Berdiskusi
Berbagi mimpi
Bercerita
Bergurau bersama
Bernyanyi
Berderma karma
Berdiri
Berjuang bersama
Lalu, apakah masih ada keraguan?
Hingga anda menuntut hidup untk menghentikan semuanya
Padahal, nyatanya anda yang berputus asa
Jangan, tuan. Jangan
Fitria Sari
Pdn, Oct ’23